Arti Sebuah Kejujuran dan Kepercayaan

27/01/2012 19:30

Salah satu factor penghambat investor umumnya dan khususnya kita yang ingin berinvestasi di Indonesia adalah sulitnya kita menemukan orang yang dapat kita percayai secara individu ataupun lembaga, sering dalam bincang bincang saya dengan para kawan yang barusan pulang dari Indonesia ketika ditanya bagaimana investasinya atau usahanya di Indonesia umumnya jawabannya kebanyakan dari mereka adalah kegagalan atau menunda, tidak jadi invest karena sulit menemukan orang yang dapat dipercaya mengelolanya. Berbahagialah bagi yang bisa mendapatkan orang yang terbukti bisa menjaga kepercayaan kita, sungguh itu suatu barang langka di tanah air beta, Indonesia.

Pada suatu waktu ketika saya berbuka puasa dengan keluarga di sebuah restoran Indonesia langganan kami, saya mengamati ada beberapa orang karyawannya adalah Indonesian dan satu Nepali (kalau saya tidak salah) yang sudah pintar juga berbahasa Indonesia. Dia bekerja di frontline, membantu mengambilkan makanan, memberikan bills, dan menerima pembayaran uangnya. Dalam otak saya jadi bertanya, kenapa bukan Indonesian nya ya? Bukankah pemiliknya Indonesian juga? Saya baru ingat bahwa trusted person adalah barang langka di negeri tanah air beta.

Berbicara masalah kepercayaan tidak akan lepas dari kata kejujuran, tidak bohong atau tidak dusta. Beberapa orang percaya bahwa factor ekonomi mempengaruhi orang untuk tidak berlaku jujur, sehingga pernah pada suatu ketika pemerintah menaikkan gaji para pegawai negeri untuk mengurangi angka korupsi, tetapi sampai saat ini korupsi juga masih merajalela dan yang korupsi di Negari Tanah Air beta ini kebanyakan tingkat ekonomi kelas atas juga. Ada juga yang mengatakan bahwa jujur dipengaruhi oleh factor pendidikan, dan koruptor di negeri tanah air beta ini embel embel di depan dan di belakang namanya panjang sekali, bahkan ada yang kyai haji 1). Apalagi kalau kita mengaitkan kejujuran dengan latar belakang sosio budaya, daerah asal, etnis tertentu dan partai, jelas itu tidak mempengaruhi kejujuran seseorang. Jadi, menurut anda factor apa yang menyebabkan orang bertindak tidak jujur!

Jujur artinya adalah adanya kesamaan, kesesuaian antara hati,ucapan dan perbuatan. Sering kejujuran digadaikan dengan materi, ingin memperkaya diri sendiri, menukar dengan nikmat duniawi…..

Di kampung saya sudah terbiasa orang berbasa basi, menawarkan orang mampir, makan dan minum padahal basa basi, ketika haus ditawarin minum ya bilang terimakasih dan bilang tidak haus lagi, berbaik baik dan santun ketika berhadapan dan menggerutu dan memaki maki dibelakang, dan lain lain. Bukankah ini tidak jujur, semoga ini di kampung saya aja di timur kota Malang, karena saya merasakan efeknya kurang baik dan membiasakan diri kita untuk tidak jujur dengan kenyataan yang ada.

Pada suatu ketika, sesorang bertanya pada Nabi Muhammad SAW, “Ya Rosululloh apakah yang paling berat dalam beragama Islam” kemudian beliau menjawab “yang paling berat adalah hidup jujur (dapat dipercaya), Sesungguhnya tidak ada agama bagi orang yang tidak jujur. Bahkan tidak ada sholat dan tidak ada zakat bagi orang yang tidak jujur” (HR. Ahmad Bazzar)

Orang yang jujur perlu diberikan penghargaan dan orang yang dusta perlu di hukum, lantas apabila lembaga hokum yang berwenang untuk menilai kejujuran dan kedustaan demi rasa keadilan ternyata juga tidak jujur, maka negeri tanah air beta akan tinggal kenangan….

Semoga bermanfaat

Renungan Jumat pagi setelah sahur

27 Agustus 2010